
Kevin Diks, bek asal Indonesia yang kini memperkuat FC Copenhagen, baru-baru ini mengungkapkan kisah perjalanan karier sepak bolanya yang penuh tantangan. Diks menceritakan pengalaman pahitnya selama bermain di Serie A bersama Fiorentina dan Empoli yang membentuk jalannya menuju kesuksesan saat ini.
Karier Menjanjikan yang Tak Sesuai Harapan di Fiorentina
Kevin Diks bergabung dengan Fiorentina pada musim panas 2016 dengan biaya transfer yang cukup besar, yakni 2,9 juta euro (sekitar Rp50 miliar). Namun, kariernya di Serie A tidak berjalan mulus. Meskipun dipinjamkan ke beberapa klub, seperti Vitesse, Feyenoord, Empoli, dan Aarhus GF, Diks kesulitan untuk mendapatkan waktu bermain reguler.
Selama empat tahun di Fiorentina, Diks hanya tampil dua kali di Serie A, yakni saat melawan Cagliari dan Napoli pada musim 2016/17. Kondisi ini membuat Diks merasa terasing, terutama karena kurangnya dukungan dari klub.
Pahitnya Pengalaman di Empoli: Cedera dan Kehilangan Kepercayaan
Setelah dipinjamkan ke Empoli, Diks menghadapi tantangan besar lainnya. Meski sempat merasa pulih dari cedera, ia tetap kesulitan untuk menembus skuad utama. Diks mengungkapkan bahwa ia tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai, bahkan merasa diabaikan oleh klub. Perasaan tidak dihargai ini semakin diperburuk dengan ketidakpastian gaji dan fasilitas yang buruk.
Pada titik tertentu, Diks merasa sangat frustrasi dan memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan pergi ke Belgia. Di sana, ia menjalani rehabilitasi dengan fisioterapisnya sendiri, meski semua biaya ditanggung pribadi. Langkah mandiri ini menunjukkan betapa besar perjuangan Diks untuk melanjutkan karier profesionalnya.
Membangun Kembali Semangat di FC Copenhagen
Setelah melewati banyak rintangan, Kevin Diks akhirnya menemukan kembali gairahnya di dunia sepak bola bersama FC Copenhagen. Kini, Diks telah kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya dan menjadi pemain penting di tim. Pengalaman pahit yang dialaminya di Italia memberikan pelajaran berharga tentang ketahanan mental dan pentingnya keberanian dalam menghadapi tantangan.