News
Shadow

Ketahanan Pangan Lampung Diperkuat Lewat Program Desaku Maju, Wagub Jihan Dorong PMII Berperan

Penguatan Ketahanan Pangan dan Desaku Maju di Lampung

BANDAR LAMPUNG, Battikpost.site – Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat program ketahanan pangan sekaligus mengembangkan Program Desaku Maju yang fokus pada penguatan ekosistem pertanian di desa.

Langkah ini meliputi penyediaan pupuk organik cair, pembangunan jalan lingkungan dan irigasi, pelatihan vokasi pertanian, serta pemasangan fasilitas pengering di desa.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Kader Nasional (PKN) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-XIX, di Gedung Sai Batin, Bandarlampung, Selasa (12/8/2025).

Hilirisasi Produk Pertanian di Desa

Menurut Jihan, Program Desaku Maju diharapkan memastikan proses hilirisasi produk pertanian dilakukan langsung di desa, sehingga petani memperoleh nilai tambah maksimal dan perekonomian desa bergerak maju.

Wagub Jihan menegaskan pentingnya keterlibatan kader PMII dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ketahanan pangan lokal.

Ia juga mendorong mereka menjadi motor penggerak regenerasi petani modern.

 “Sehingga apabila edukasi dan literasi tentang pentingnya pangan bisa terdistribusi di kalangan masyarakat dengan baik, maka diharapkan kuncinya akan terwujud yaitu kedaulatan pangan adalah kedaulatan nasional, keamanan pangan adalah keamanan negeri dan kemandirian pangan adalah kemandirian bangsa,” ujar Wagub Jihan.

Pangan dan Tantangan Global

Dalam paparannya, Wagub Jihan menjelaskan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang menyentuh tiga aspek penting kehidupan, yakni kebutuhan pokok, harga, dan distribusi pendapatan.

Gangguan pada salah satu aspek ini dapat memengaruhi sektor lain, termasuk kestabilan ekonomi dan keamanan nasional.

Ia mengingatkan bahwa ketahanan pangan menghadapi tantangan serius, baik di tingkat global maupun daerah. Tantangan tersebut meliputi:

  • Berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.
  • Keterbatasan infrastruktur pascapanen.
  • Fluktuasi harga komoditas.
  • Perubahan iklim.
  • Rendahnya minat generasi muda menjadi petani.

Di Lampung saja, kita masih kekurangan sekitar 900 unit alat mesin pertanian. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, kualitas dan nilai jual hasil panen akan tertekan,” tegasnya.

Diversifikasi Pangan dan Potensi Lokal

Wagub Jihan menekankan perlunya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan komoditas lokal seperti ubi kayu, jagung, pisang, kopi, dan nanas.

Diversifikasi ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada beras sekaligus membuka peluang ekspor untuk komoditas unggulan Lampung.

Kolaborasi untuk Kedaulatan Pangan

Di akhir sambutannya, Wagub Jihan mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan, khususnya di Provinsi Lampung, demi mendukung ketahanan pangan nasional.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu bergandengan tangan dengan organisasi kepemudaan, akademisi, pelaku usaha, dan seluruh masyarakat untuk memastikan ketahanan pangan yang mandiri, berkelanjutan, dan berpihak pada petani,” pungkasnya.

Momentum Bagi Generasi Muda

Kegiatan PKN PMII ke-XIX ini menjadi momentum penting bagi generasi muda, khususnya kader PMII, untuk mengambil peran strategis dalam menjawab tantangan pangan di masa depan.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan upaya menjaga kedaulatan pangan akan semakin kuat, tidak hanya untuk Provinsi Lampung, tetapi juga bagi ketahanan pangan nasional. (Red)