
Battikpost.site, Bandar Lampung – Di era digital yang semakin maju, gaya hidup remaja mengalami perubahan signifikan. Kini, eksistensi diri menjadi hal yang penting bagi mereka, terutama melalui media sosial. Remaja cenderung meniru tren yang berkembang, baik dalam hal fashion, kebiasaan, hingga cara bersosialisasi.
Media Sosial dan Eksistensi Diri
Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menjadi wadah utama bagi remaja untuk mengekspresikan diri. Mereka membagikan momen kehidupan, berbagi minat, serta menunjukkan bakat melalui konten-konten kreatif. Tidak jarang, popularitas di media sosial menjadi tolok ukur eksistensi mereka. Semakin banyak likes, komentar, dan followers, semakin diakui keberadaannya.
Namun, ketergantungan pada media sosial juga memiliki dampak negatif. Banyak remaja merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna dan mengikuti tren agar tidak dianggap “ketinggalan zaman.” Fenomena ini bisa memicu rasa cemas, insecure, hingga ketidakpuasan terhadap diri sendiri.
Baca juga :Wakil Gubernur Lampung Tinjau RSUD Abdul Moeloek, Tekankan Peningkatan Layanan Kesehatan
Tren Gaya Hidup dan Pengaruhnya
Selain dunia digital, gaya hidup remaja juga dipengaruhi oleh tren global. Mereka gemar nongkrong di kafe dengan konsep Instagramable, mengikuti fashion ala Korea atau Barat, serta berburu tiket konser artis idola. Bahkan, belanja online kini menjadi kebiasaan baru yang sering kali dilakukan bukan karena kebutuhan, tetapi demi gaya hidup.
Tidak hanya itu, tren merokok elektrik atau vape juga semakin marak di kalangan remaja. Banyak yang menganggapnya sebagai simbol gaya hidup modern, tanpa mempertimbangkan dampak kesehatan jangka panjang.
Pentingnya Kesadaran Diri dan Pengawasan Orang Tua
Kemajuan teknologi dan globalisasi memang membawa banyak kemudahan, tetapi remaja perlu lebih bijak dalam menyikapi tren. Eksistensi diri seharusnya tidak hanya diukur dari penampilan atau popularitas di media sosial, melainkan juga dari kualitas diri dan pencapaian yang positif.
Orang tua dan lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam membimbing remaja agar tidak terjerumus pada gaya hidup yang merugikan. Dengan edukasi yang tepat, remaja dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang lebih produktif, seperti belajar, mengembangkan bakat, dan membangun masa depan yang lebih baik.
Pada akhirnya, mengikuti tren boleh saja, asalkan tetap dalam batas yang wajar dan tidak mengorbankan nilai-nilai yang lebih penting dalam kehidupan.(Red/Sandi)