Jumat, Maret 14News
Shadow

Nyekar, Tradisi Ziarah Jelang Ramadan Tetap Lestari di Indonesia

Battikpost.site, Bandar Lampung, 28 Februari 2025 – Menjelang bulan suci Ramadan, umat Muslim di berbagai wilayah Indonesia kembali menjalankan tradisi nyekar, yakni ziarah ke makam keluarga atau kerabat yang telah meninggal dunia. Tradisi yang telah mengakar ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, refleksi spiritual, dan persiapan menyambut bulan penuh berkah.

Nyekar, yang berasal dari kata “sekar” atau bunga, identik dengan kegiatan tabur bunga di makam. Selain itu, tradisi ini juga diisi dengan doa bersama untuk almarhum serta pembersihan area makam. Bagi banyak umat Muslim, nyekar memiliki makna mendalam, bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana introspeksi diri.

Nyekar adalah cara kami menghormati leluhur sekaligus merenungi kehidupan. Ini menjadi momen penting untuk membersihkan hati sebelum Ramadan,” ujar Ibu Rohayati, seorang warga wirda yang sedang berziarah di TPU kampung baru, jum’at (28/2).

Makna dan Prosesi Nyekar

Nyekar memiliki nilai spiritual yang tinggi. Para tokoh agama menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingat kematian sebagai bagian dari kehidupan manusia. Dalam Islam, mengunjungi makam juga merupakan bentuk berbakti kepada orang tua atau kerabat yang telah tiada.

Prosesi nyekar biasanya dimulai dengan membersihkan makam dari rumput liar, menabur bunga, hingga memercikkan air sebagai simbol penyucian. Ziarah diakhiri dengan pembacaan doa untuk almarhum, seperti Al-Fatihah dan surat pendek dari Al-Qur’an.

Setiap tahun, kami sekeluarga berusaha untuk meluangkan waktu melakukan nyekar. Ini menjadi tradisi turun-temurun yang tidak boleh dilupakan,” kata Sarman, warga Simbaringin yang ditemui di TPU kampung baru,labuhan ratu.

Kami ingin anak-anak memahami pentingnya menghormati leluhur. Nyekar juga mengajarkan bahwa hidup di dunia ini hanya sementara,” ujar Tika bersama keluarganya.

Bagi sebagian masyarakat, nyekar juga menjadi momen untuk memperbaiki hubungan, baik dengan keluarga maupun dengan Allah SWT. “Ini bukan hanya tentang makam, tetapi juga tentang membersihkan hati dan memulai Ramadan dengan niat yang suci,” tambah Tika.

Tradisi yang Mendalam

Nyekar adalah wujud nyata dari filosofi masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya. Dengan ziarah ke makam, umat Muslim diingatkan untuk selalu mendoakan orang-orang tercinta yang telah tiada, sekaligus menjaga hubungan dengan Sang Pencipta.

Tradisi ini diharapkan terus dilestarikan oleh generasi muda sebagai bagian dari identitas bangsa yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan.(Een)