
Battikpost, Bandar Lampung –Dugaan pemalsuan dokumen di Universitas Malahayati memicu reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat. Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Lampung (AMP3L) akan menggelar aksi damai bertajuk Panggung Rakyat pada Senin, 14 April 2025, pukul 13.00 WIB, di depan Mapolresta Bandar Lampung.
Aksi ini mengundang partisipasi dari mahasiswa, aktivis pendidikan, dan masyarakat umum. Para peserta akan mengenakan pakaian serba hitam serta pita merah putih sebagai simbol keprihatinan dan nasionalisme terhadap kondisi pendidikan tinggi saat ini.
Juru bicara AMP3L menegaskan bahwa dunia pendidikan harus bersih dari praktik manipulatif.
“Kami menyerukan seluruh civitas akademika, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malahayati, untuk tidak tinggal diam. Inilah saatnya kalian bersuara dan bergerak menyelamatkan almamater,” katanya, Sabtu (12/4/2025).
AMP3L menilai dugaan pemalsuan dokumen ini sebagai persoalan serius yang berpotensi mencoreng integritas lembaga pendidikan.
Baca Juga Terbaru
“Ketika almamater tengah diterpa persoalan hukum, mahasiswa sebagai bagian terpenting dari institusi harus tampil membela kebenaran. Integritas kampus wajib dijaga bersama,” lanjutnya.
AMP3L juga mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan adil. Mereka menuntut penetapan tersangka secepat mungkin agar kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan tidak semakin merosot.
Menurut AMP3L, aksi ini bukan sekadar bentuk reaksi spontan. Lebih dari itu, mereka ingin menciptakan kesadaran kolektif bahwa dunia akademik harus terbebas dari segala bentuk pelanggaran etika dan hukum.
“Kami tidak ingin kampus menjadi tempat praktik manipulasi dan pemalsuan dokumen. Kami ingin pendidikan yang bersih, jujur, dan bermartabat,” tegas juru bicara AMP3L.
Mereka berharap aksi ini membuka mata berbagai pihak akan pentingnya menjaga kredibilitas institusi pendidikan. AMP3L juga berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. (Orba).
