
BATTIKPOST – Dampak Review Food Vlogger terhadap UMKM Kuliner
Di era digital, ulasan dari food vlogger bisa menjadi pedang bermata dua bagi bisnis kuliner. Sebuah tempat makan bisa viral dalam semalam atau justru kehilangan pelanggan akibat satu review negatif. Seberapa besar pengaruhnya bagi UMKM? Simak ulasannya berikut ini!
Kekuatan Review di Media Sosial
Dulu, bisnis kuliner berkembang lewat rekomendasi dari mulut ke mulut. Kini, satu video dari food vlogger bisa mengubah nasib sebuah usaha—baik membawa lonjakan pelanggan maupun membuatnya sepi mendadak.
Banyak pemilik usaha merasakan lonjakan omzet setelah mendapat review positif. Namun, ada pula yang merugi akibat kritik pedas yang viral di media sosial.
Dampak Positif Review Food Vlogger
Jika review yang diberikan positif, bisnis kuliner bisa mendapatkan berbagai keuntungan, seperti:
✅ Promosi Gratis – Tempat makan mendapatkan eksposur luas tanpa perlu biaya iklan.
✅ Meningkatkan Omzet – Banyak orang tertarik mencoba setelah melihat review menarik.
✅ Membangun Branding – Ulasan positif meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Dampak Negatif Review Food Vlogger
Namun, tidak semua review berdampak baik. Berikut beberapa risiko yang bisa terjadi:
Baca Juga Terbaru
❌ Penurunan Pelanggan – Satu ulasan negatif bisa membuat calon pelanggan ragu.
❌ Citra Tercoreng – Isu kebersihan atau pelayanan buruk bisa berdampak jangka panjang.
❌ Tekanan bagi Pemilik Usaha – UMKM yang belum siap menghadapi kritik bisa mengalami stres.
Bijak dalam Memberikan dan Menerima Review
Bagi food vlogger, penting untuk memberikan ulasan yang objektif dan membangun. Kritik sebaiknya disampaikan dengan sopan serta disertai solusi agar pemilik usaha bisa melakukan perbaikan.
Baca Juga Berita Populer
Di sisi lain, pemilik usaha perlu terbuka terhadap kritik dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk serta layanan.
Kesimpulan
Food vlogger memiliki peran besar dalam perkembangan bisnis kuliner. Ulasan mereka bisa menjadi peluang emas bagi UMKM atau tantangan yang harus dihadapi.
Bagaimana menurut Anda? Haruskah food vlogger lebih berhati-hati dalam memberikan review, atau kejujuran mereka lebih penting? (Red)
