News
Shadow

Ribuan Mahasiswa Duduki DPRD Lampung, Suarakan 10 Tuntutan dan Gelar Dialog Terbuka

 

Bandar Lampung, BattikPost  Site – Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan memadati halaman DPRD Provinsi Lampung pada Senin (1/9/2025). Mereka menyuarakan sepuluh tuntutan keras yang dianggap sebagai suara rakyat, mulai dari pemotongan gaji DPR hingga reformasi total Polri.

Gelombang Aksi Nasional Menyentuh Lampung

Aksi ini bukanlah peristiwa tunggal. Sejak pekan lalu, gelombang protes nasional merebak setelah publik dikejutkan isu tunjangan fantastis DPR yang dinilai membebani negara. Kemarahan rakyat semakin memuncak ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat pengamanan aksi di Jakarta, 28 Agustus lalu.

Di Bandar Lampung, ribuan mahasiswa mengibarkan spanduk dan poster berisi kecaman. Mereka bergantian berorasi, mendesak pemerintah dan DPR mengevaluasi kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat.

Ojol Lampung Pilih Menahan Diri

Meski demikian, komunitas ojek online di Lampung tidak ikut serta. Ketua Umum Gaspool Lampung, Miftahul Huda, menegaskan keputusan itu hasil musyawarah bersama seluruh ketua komunitas ojol se-Lampung.

“Kami sudah bersepakat tidak turun dalam aksi demonstrasi ini. Ada indikasi anasir dan penunggang gelap. Kami ingin menjaga Lampung tetap kondusif,” kata Miftahul.

Sepuluh Tuntutan Aliansi Lampung Melawan

Dalam aksi tersebut, Aliansi Lampung Melawan membacakan sepuluh tuntutan resmi, yakni:

  1. Segera sahkan UU Perampasan Aset.
  2. Potong gaji dan tunjangan DPR.
  3. Tingkatkan gaji dosen dan guru di seluruh Indonesia.
  4. Presiden Prabowo pecat menteri bermasalah.
  5. Presiden restrukturisasi jabatan ketua partai di eksekutif dan legislatif.
  6. Reformasi total Polri, adili pelaku pembunuhan Affan Kurniawan, evaluasi Polda Lampung.
  7. Tolak RKUHAP yang merugikan rakyat.
  8. Tolak efisiensi pendidikan dan kesehatan.
  9. Stop penggunaan pajak rakyat untuk menindas rakyat.
  10. Lakukan reformasi agraria dan bebaskan lahan petani di Lampung.

Pemuda Bawa Molotov Diamankan Polisi

Di tengah aksi damai, aparat kepolisian mengamankan tiga pemuda yang kedapatan membawa bom molotov di Jalan Kartini, Tanjung Karang Pusat.

“Benar ada yang diamankan diduga provokator. Mereka ditangkap bukan di lokasi aksi, tapi di jalan. Saat ini masih diperiksa,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari.

Yuni menegaskan, barang bukti molotov telah diamankan dan mengimbau massa tetap fokus pada penyampaian aspirasi secara damai.

Dialog Terbuka dengan Pejabat Daerah

Ketegangan mulai mereda ketika sejumlah pejabat hadir langsung dan memilih duduk lesehan bersama massa. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengapresiasi jalannya aksi.

“Aksi ini menjadi bahan evaluasi. Semua aspirasi akan kami perjuangkan dan teruskan ke pemerintah pusat. Mari jaga Lampung tetap kondusif,” ujarnya.

Hadir pula Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, serta para pimpinan fraksi DPRD.

Kapolda Helmy menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan dan berjanji kasus itu akan diusut tuntas.

“InsyaAllah kejadian ini tidak akan terulang. Mohon beri ruang bagi tim bekerja agar hasilnya terang di publik. Mari tunjukkan Lampung bisa jadi contoh penyampaian pendapat yang damai,” tegas Helmy.

Aksi di DPRD Lampung pun berakhir tertib, meninggalkan pesan bahwa suara rakyat bisa disampaikan tanpa harus berujung ricuh.(Karim)