
Battikpost.site, Lampung Selatan – Upaya berdialog antara warga Dusun V Purwodadi Simpang dan pengelola shelter anjing ilegal berujung buntu. Musyawarah yang berlangsung di Balai Desa Purwodadi Simpang, Selasa (3/6/2025), tidak menghasilkan kesepakatan. Warga tetap menolak keberadaan shelter yang diketahui beroperasi tanpa izin resmi sejak Februari 2025.
Musyawarah dihadiri Camat Tanjung Bintang Heri Purnomo, S.K.M., Kepala Desa Lamidi, S.E., Wakapolsek Kompol Bambang Priyatna, Babinsa Sertu Mujianto, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lamsel Dr. Anggraini, petugas Puskeswan, Ketua BPD Suryanto, serta pemilik shelter bernama Onil.
Kepala Desa Purwodadi Simpang, Lamidi, S.E., mengimbau warga tetap menahan diri dan menghindari tindakan anarkis.
“Kami sudah lakukan Musdesus sebelumnya. Saya harap warga tetap tenang, jangan main hakim sendiri. Selesaikan dengan kepala dingin,” ujar Lamidi.
Senada, Camat Heri Purnomo mengajak kedua pihak untuk berdialog demi mencari solusi bersama.

“Jangan emosional. Harus ada titik temu yang saling menghargai antara masyarakat dan komunitas Sahabat Satwa Lampung selaku pengelola shelter,” ucapnya.
BACA JUGA : kcp-bank-lampung-tanjung-bintang-diduga-langgar-sop-dalam-pencairan-dana-desa-malangsari
Ketua BPD Suryanto menyatakan bahwa penolakan warga telah disampaikan secara resmi dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada 21 Mei 2025.
“Warga RT 03 mengeluhkan suara bising, bau limbah, bahkan ada anjing yang pernah lepas dan membahayakan anak-anak,” tegasnya.
Ia menambahkan, warga merasa tersinggung karena dusun mereka dijuluki “Umbul Kerek” (umbul anjing) oleh masyarakat luar. Sebagai bentuk perlawanan simbolik, warga sepakat mengganti nama dusun menjadi Dusun Purwosari.
Situasi memanas ketika ratusan warga yang bergerak menuju lokasi shelter dan mengepung area kandang anjing yang berada di tengah permukiman. Massa mendesak agar anjing-anjing segera dipindahkan malam itu juga.
Baca Juga Terbaru
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian dan TNI masih berjaga untuk mencegah bentrokan antara warga dan pengelola shelter.
Tim media akan terus memantau dan menyampaikan perkembangan terbaru dari konflik yang terus memanas ini. (Orba).
