News
Shadow

Kisah Inspiratif Fadly Alberto: Dari Gubuk 4×8 Meter, Kini Bawa Indonesia ke Piala Dunia U-17

 

Battikpost, – Sejarah tercipta! Untuk pertama kalinya, Timnas Indonesia U-17 berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 tanpa status tuan rumah. Di balik pencapaian besar ini, terselip kisah luar biasa dari sang pencetak gol, Fadly Alberto. Pemain berdarah Papua-Jawa ini membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari keterbatasan.

Awal Perjalanan Fadly Alberto: Dari Timika ke Bojonegoro

Fadly Alberto lahir di Timika, Papua, pada 22 Juni 2008. Ia adalah anak pertama dari pasangan John Clif Hengga, pria asal Timika, dan Piana, wanita asal Bojonegoro, Jawa Timur. Kehidupan masa kecil Alberto penuh tantangan. Bersama ibu dan adik perempuannya, mereka tinggal di sebuah rumah sangat sederhana berukuran hanya 4×8 meter di Bojonegoro.

Rumah itu lebih layak disebut gubuk, berdinding papan kayu, beralaskan tanah, dan beratapkan seng. Bahkan, bangunannya berdiri di atas lahan milik Perhutani, yang setiap saat terancam penggusuran meski harus membayar sewa.

Namun, keterbatasan ekonomi tidak pernah memadamkan semangat Alberto. Di tengah kemiskinan, ia tetap menyimpan mimpi besar menjadi pesepak bola profesional.

Bakat Sepak Bola yang Mengubah Nasib

Sejak usia delapan tahun, Alberto sudah menunjukkan kecintaan luar biasa pada sepak bola. Ia bergabung dengan SSB Sukorejo Putra, sebuah sekolah sepak bola kecil yang sering menorehkan prestasi.

Selama tujuh tahun, Alberto mengasah kemampuannya di sana. Pada 2023, kesempatan besar datang ketika Bhayangkara Presisi FC mengadakan seleksi untuk tim muda. Atas dorongan pelatihnya, Alberto mengikuti seleksi tersebut dan berhasil lolos.

Kariernya melesat pesat di klub milik Kepolisian Republik Indonesia ini. Dalam waktu kurang dari satu tahun, Alberto naik kelas dari tim B ke tim A, hingga akhirnya dipanggil ke Timnas Indonesia U-16.

Menembus Timnas U-16 dan Piala AFF 2024

Pelatih Nova Arianto membuka seleksi untuk Timnas U-16 menjelang Piala AFF U-16 2024. Alberto lolos seleksi tahap awal dan ikut pemusatan latihan di Yogyakarta. Berkat kerja kerasnya, ia terpilih masuk skuad utama.

Di turnamen tersebut, Alberto langsung unjuk gigi dengan mencetak gol ke gawang Singapura dalam kemenangan 3-0 Indonesia. Penampilan impresif ini membuatnya jadi andalan Coach Nova sepanjang turnamen.

Meski Indonesia gagal melaju ke final setelah dikalahkan Australia, Alberto dan tim berhasil merebut posisi ketiga usai menghajar Vietnam dengan skor telak 5-0.

Hadiah Rumah untuk Sang Ibu

Tak lama setelah turnamen, kabar bahagia datang. CEO PT Realfood Winta Asia, Lusianto Handoko, menghadiahi Fadly Alberto sebuah rumah layak huni. Penyerahan simbolis dilakukan pada Juli 2024.

Air mata haru Alberto pun tumpah. Sejak lama, ia memimpikan rumah yang lebih layak untuk ibundanya. Kini, mereka tak lagi tinggal di gubuk reyot di atas lahan sewa Perhutani.

Menuju Piala Dunia U-17: Mimpi yang Jadi Nyata

Kegagalan di Piala AFF U-16 ternyata menyimpan hikmah besar. Tuhan menyiapkan panggung lebih megah untuk Alberto dan Timnas Indonesia U-17. Lewat jalur Piala Asia, bukan sebagai tuan rumah, Indonesia sukses meraih tiket ke Piala Dunia U-17!

Kisah Fadly Alberto adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Dengan doa, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, mimpi setinggi langit pun bisa terwujud.

Semoga kisah inspiratif ini memotivasi anak-anak muda Indonesia untuk terus berjuang, tidak menyerah pada keadaan, dan selalu yakin bahwa masa depan bisa lebih cerah. ( Red )