News
Shadow

PMI Lampung Resmikan Pengurus Baru di 8 Kabupaten

PMI Lampung melantik pengurus baru di delapan kabupaten untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana. Pelantikan berlangsung di Mahan Agung dan dihadiri unsur Forkopimda, sementara itu kepengurusan baru mendapat penegasan mengenai konsolidasi organisasi dan peningkatan kapasitas penanganan bencana.


Kepengurusan Baru PMI Kabupaten Resmi Dilantik

Bandar Lampung, Battikpost.site — PMI Lampung meresmikan kepengurusan baru di delapan kabupaten. Selain itu, organisasi tersebut menegaskan penguatan struktur hingga tingkat daerah. Selanjutnya, pelantikan berlangsung di Mahan Agung dan terlaksana secara resmi pada Senin (17/11/2025).

Pelantikan ini mencakup PMI Pringsewu, Mesuji, Pesisir Barat, Tulang Bawang, Lampung Barat, Lampung Utara, Pesawaran, dan Way Kanan. Kemudian, rangkaian kegiatan berlanjut dengan Orientasi Kepalangmerahan Dewan Kehormatan serta pengurus PMI se-Lampung. Selain itu, orientasi tersebut memperkuat kapasitas kelembagaan agar seluruh daerah mampu menjalankan tugas kemanusiaan secara optimal.

Acara ini berlangsung dengan kehadiran berbagai unsur pimpinan daerah. Selain itu, Wakil Gubernur Jihan Nurlela hadir bersama Sekdaprov Marindo Kurniawan. Kemudian, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Lampung, Agnesia Bulan Marindo, turut menghadiri kegiatan tersebut. Di sisi lain, jajaran Forkopimda Provinsi Lampung juga memperkuat dukungan terhadap pelaksanaan pelantikan.

Penguatan Konsolidasi Organisasi

Ketua PMI Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, menyampaikan penegasan mengenai pentingnya konsolidasi organisasi. Selain itu, ia menekankan urgensi penguatan struktur PMI di setiap kabupaten dan kota.

Kita harus memastikan bahwa Palang Merah Indonesia hadir di setiap kabupaten/kota dengan struktur yang sah, solid, dan sesuai dengan ketentuan untuk memperkuat kemanusiaan di seluruh penjuru Lampung,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa posisi pengurus PMI memiliki tanggung jawab besar. Selain itu, pengurus wajib menjaga nilai kemanusiaan dan bekerja secara konsisten sesuai prinsip yang berlaku. Selanjutnya, ia menekankan netralitas dan independensi PMI sebagai dasar bagi setiap kegiatan organisasi.

PMI, menurutnya, harus tegak pada prinsip yang tercantum dalam AD/ART. Selain itu, seluruh pengurus perlu menjaga tata kelola yang baik. Dengan demikian, organisasi mampu menjalankan setiap program secara efektif. Sementara itu, ia mengajak seluruh pihak agar selalu memegang etika kepengurusan yang menjadi fondasi PMI.

Kesiapsiagaan Menghadapi Risiko Bencana

Wulan Mirza kembali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan. Selain itu, ia mengingatkan bahwa Lampung berada di wilayah rawan bencana. Kemudian, potensi Megathrust menjadi perhatian utama yang memerlukan respons cepat dari seluruh pemangku kepentingan.

Kesiapsiagaan bukanlah lagi pilihan, tetapi merupakan keharusan bagi kita semua untuk menjadi garda terdepan dalam edukasi, mitigasi, dan respons cepat dan tepat terhadap bencana,” tegasnya.

Ia juga mengutip arahan Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengenai kecepatan respons relawan PMI.

Menurutnya, relawan wajib hadir dalam waktu maksimal enam jam setelah bencana terjadi. Selain itu, ia menegaskan bahwa percepatan respons harus menjadi standar utama bagi seluruh jajaran PMI.

Dorongan Penyusunan Rencana Kerja Berbasis Risiko

Guna mencapai target tersebut, ia mendorong pengurus baru agar menyusun rencana kerja adaptif. Selain itu, ia meminta agar setiap program berbasis risiko, sehingga seluruh keputusan dapat berjalan tepat sasaran.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan. Selain itu, ia mendorong penguatan jejaring sebagai bagian dari strategi kolaborasi.

PMI tidak dapat berjalan sendiri. Kita membutuhkan kerja sama, kolaborasi dengan pihak ketiga serta membangun jejaring relawan yang tangguh dan memperkuat logistik,” tambahnya.

Dengan demikian, PMI di tingkat kabupaten mampu bergerak secara terencana. Selain itu, peningkatan kapasitas relawan akan mendorong efektivitas penanganan darurat. Kemudian, kolaborasi dengan berbagai pihak akan membuka akses logistik yang lebih kuat saat bencana terjadi.

Penguatan Nilai Kemanusiaan Tanpa Batas

Di akhir sambutan, ia mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, ia mengutip pesan pendiri Palang Merah, Henry Dunant: “Penderitaan tidak mengenal batas, begitu pula dengan kasih sayang.”

Ia menegaskan bahwa pengabdian kemanusiaan tidak boleh mengenal batas wilayah maupun jabatan. Selain itu, ia menolak segala bentuk pembeda ketika memberikan pertolongan.

Kita tidak pilih-pilih siapa yang akan kita tolong. Tetapi ini wujud dari kita sesama manusia harus saling menjaga, harus saling melindungi dan ada di setiap saat apabila masyarakat membutuhkan,” ujarnya.

Dengan demikian, PMI Lampung menegaskan peran sebagai rumah bersama bagi seluruh relawan dan pengurus yang peduli pada nilai kemanusiaan. Selain itu, ia berharap kepengurusan baru menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh. Pada akhirnya, peningkatan kapasitas ini akan memperkuat sistem kemanusiaan di Lampung secara menyeluruh. (Rls/Red).