News
Shadow

Pengelolaan Sampah Terpadu Modern Solusi Atasi Sampah di Lampung

Pengelolaan Sampah Terpadu Modern Jadi Solusi Bersama

BANDAR LAMPUNG, Battikpost.site — Pengelolaan sampah terpadu modern menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam mengatasi persoalan sampah yang semakin mendesak.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama duduk bersama membahas langkah konkret penanganan masalah tersebut.

Dengan didampingi Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Gubernur Mirza memimpin Rapat Pengelolaan Sampah Terpadu di Ruang Rapat Sakai Sambayan, Kantor Gubernur Lampung, Senin (11/8/2025).

Tantangan Sampah di Bandar Lampung dan Lampung Selatan

Rapat ini digelar untuk merumuskan strategi penanganan volume sampah yang cukup besar. Berdasarkan data, Bandar Lampung menghasilkan 800 ton sampah per hari, sementara dari dua kecamatan di Lampung Selatan jumlahnya mencapai 200 ton per hari.

Gubernur Mirza mengapresiasi komitmen semua pihak yang hadir dalam penanganan masalah sampah ini.

Ia menegaskan bahwa Bandar Lampung termasuk kota dengan pertumbuhan tercepat dan terpadat di Indonesia, sehingga penanganan sampah menjadi isu penting.

Jika tidak ada penanganan yang terintegrasi, kita akan menghadapi krisis lingkungan yang lebih besar. Persoalan sampah ini adalah hal yang memang harus kita tangani bersama-sama,” ujar Gubernur Mirza.

Menurutnya, persoalan sampah tidak lagi menjadi masalah lokal semata, melainkan sudah menjadi masalah regional yang memerlukan kerja sama lintas daerah.

Lahan 20 Hektare untuk Fasilitas Pengelolaan Sampah Terpadu

Dalam rapat tersebut, Gubernur Mirza menjelaskan bahwa Pemprov Lampung telah menyiapkan lahan seluas 20 hektare di Tanjung Sari, Natar, Lampung Selatan.

Lahan ini akan digunakan sebagai pusat pengolahan sampah modern yang dapat menampung sampah dari Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran.

Teknologi yang akan digunakan dalam fasilitas ini antara lain Waste to Energy (WTE) dan daur ulang skala besar.

Harapannya, teknologi ini akan mengurangi secara signifikan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Pemprov Lampung memproyeksikan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah terpadu ini tidak hanya berfungsi untuk mengatasi persoalan lingkungan, tetapi juga menciptakan potensi ekonomi baru.

Pengolahan sampah menjadi energi dapat menjadi sumber daya alternatif, sementara hasil daur ulang dapat mendukung sektor industri lokal.

Kolaborasi dengan Perusahaan Internasional

Upaya pengelolaan sampah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Genertec International Holding Co., Ltd dari China.

Perusahaan ini akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengelolaan sampah tersebut.

Dukungan ini diharapkan mampu mempercepat implementasi teknologi modern sehingga masalah sampah bisa segera diatasi dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.

Langkah Strategis Pemprov Lampung

Dalam jangka pendek, Pemprov Lampung akan memperkuat koordinasi antar daerah untuk pengangkutan dan pemilahan sampah.

Edukasi masyarakat mengenai pemilahan sampah di sumbernya juga akan digalakkan, agar volume sampah yang harus diolah bisa berkurang.

Sementara itu, dalam jangka panjang, Pemprov Lampung akan mengintegrasikan pengelolaan sampah ke dalam rencana pembangunan daerah, sehingga kebijakan pengelolaan sampah modern menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan.

Harapan untuk Lampung Bebas Krisis Sampah

Dengan sinergi pemerintah daerah, dukungan perusahaan internasional, dan partisipasi masyarakat, Gubernur Mirza optimistis bahwa Lampung dapat mengatasi persoalan sampah.

Ia berharap fasilitas pengelolaan sampah terpadu ini bisa menjadi model penanganan sampah terpadu di Indonesia. (Red).