News
Shadow

Sumino: Kami Terus Berkomitmen Membangun Tiyuh Tri Tunggal Jaya

Pemerintah Tiyuh Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur Tiyuh Tri Tunggal Jaya pada tahun anggaran 2025. Fokus utama diarahkan pada pembangunan gorong-gorong, drainase, dan lapisan penetrasi (lapen) sepanjang 600 meter guna meningkatkan kesejahteraan dan mobilitas warga.


Fokus Pembangunan Infrastruktur Dasar

TUBABA, Battikpost.site — Pemerintah tiyuh terus memperlihatkan keseriusan dalam memperkuat infrastruktur dasar desa. Berbagai kegiatan fisik yang dijalankan menitikberatkan pada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tiyuh. Langkah ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat.

Pada tahun 2025, program pembangunan diarahkan untuk memperkuat aksesibilitas desa. Pemerintah tiyuh menilai, infrastruktur yang baik menjadi pondasi bagi peningkatan ekonomi dan kualitas hidup warga. Karena itu, sejumlah kegiatan konstruksi menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan Dana Desa tahun ini.

Berdasarkan papan informasi kegiatan, proyek pertama meliputi pembangunan gorong-gorong di Suku 02. Proyek ini berukuran 5,4 meter x 1,5 meter x 1,5 meter dengan nilai anggaran Rp31.733.000. Gorong-gorong tersebut berfungsi mengalirkan air secara lancar agar tidak terjadi genangan saat musim hujan.

Selain itu, pemerintah tiyuh juga membangun drainase di Suku 03 dengan panjang 74 meter. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp35.175.000 dan berperan penting dalam mengendalikan air hujan agar tidak merusak jalan serta permukiman warga.


Pembangunan Tahap Dua Akan Fokus pada Lapen

Kepalo Tiyuh Tri Tunggal Jaya, Sumino, menegaskan bahwa seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana. Ia memastikan pembangunan tahap pertama sudah terealisasi dengan baik. Pemerintah tiyuh kini menyiapkan pembangunan tahap kedua yang difokuskan pada lapen sepanjang 600 meter.

Kami berkomitmen melaksanakan pembangunan secara bertahap dan transparan. Setelah gorong-gorong dan drainase rampung, tahap dua akan kami fokuskan untuk pembangunan lapen sepanjang 600 meter agar akses warga semakin lancar,” ujar Sumino, Selasa (7/10/2025).

Menurut Sumino, peningkatan infrastruktur tersebut tidak hanya memperbaiki kondisi jalan, tetapi juga memperlancar mobilitas warga dalam menjalankan aktivitas ekonomi. Akses jalan yang baik dinilai mampu mempercepat distribusi hasil pertanian serta meningkatkan pergerakan masyarakat menuju pusat ekonomi desa.


Padat Karya dan Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah tiyuh menerapkan sistem padat karya tunai untuk melibatkan warga dalam proses pembangunan. Sumino menyampaikan bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Tiyuh Tri Tunggal Jaya dengan memanfaatkan tenaga lokal.

Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Tiyuh Tri Tunggal Jaya dengan sistem padat karya tunai, melibatkan tenaga kerja dari masyarakat setempat,” ujarnya.

Melalui sistem ini, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagian dari pelaksana pembangunan. Pemerintah tiyuh berharap program tersebut mampu meningkatkan pendapatan warga dan memperkuat rasa memiliki terhadap hasil pembangunan.

Selain menekan biaya operasional, pola padat karya juga memperkuat semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan. Setiap warga berpartisipasi langsung dalam pekerjaan fisik seperti penggalian, pengecoran, serta pemasangan besi pada gorong-gorong dan drainase.


Semangat Gotong Royong di Tengah Cuaca Terik

Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas pembangunan berjalan aktif. Sejumlah pekerja terlihat sibuk memasang besi dan melakukan pengecoran pada bagian gorong-gorong. Pekerjaan drainase di beberapa titik rawan genangan juga terus berjalan. Meski cuaca cukup panas, semangat para pekerja tetap tinggi untuk menuntaskan proyek tepat waktu.

Warga setempat turut membantu menjaga kebersihan area proyek. Mereka memastikan aliran air tetap lancar agar hasil pembangunan bertahan lama. Antusiasme masyarakat terlihat dari cara mereka saling bekerja sama tanpa pamrih demi kemajuan tiyuh.

Kerja keras dan kekompakan warga menjadi bukti nyata keberhasilan pendekatan partisipatif yang diterapkan oleh pemerintah tiyuh. Bagi Sumino, pembangunan yang melibatkan masyarakat akan lebih berkelanjutan karena menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap hasilnya.


Harapan untuk Lingkungan dan Kesejahteraan Warga

Sumino menegaskan bahwa tujuan utama pembangunan bukan hanya mempercantik tampilan desa, tetapi juga menciptakan manfaat jangka panjang. Ia berharap pembangunan yang berjalan dapat memperkuat konektivitas antarsuku, memperlancar arus ekonomi, dan menciptakan kenyamanan warga.

Melalui pembangunan ini, Pemerintah Tiyuh Tri Tunggal Jaya berharap dapat memperkuat infrastruktur dasar desa, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, serta meningkatkan konektivitas dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari,” pungkasnya.

Pemerintah tiyuh juga menyiapkan langkah lanjutan berupa pemeliharaan berkala terhadap fasilitas yang telah dibangun. Dengan perawatan rutin, hasil pembangunan dapat bertahan lama dan terus memberikan manfaat bagi warga.

Ke depan, Tiyuh Tri Tunggal Jaya menargetkan seluruh wilayah memiliki infrastruktur memadai, terutama jalan penghubung antar-suku dan akses menuju lahan pertanian. Pembangunan tersebut diharapkan memperkuat perekonomian desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menyeluruh.


Pemerintah Tiyuh Berkomitmen pada Transparansi

Selain fokus pada kualitas pekerjaan, pemerintah tiyuh menegaskan komitmennya terhadap transparansi anggaran. Informasi proyek selalu tercantum pada papan kegiatan agar warga dapat memantau langsung setiap progres pembangunan.

Langkah ini menunjukkan keterbukaan pemerintah desa terhadap publik. Warga dapat menilai dan memberikan masukan bila terdapat hal yang perlu diperbaiki. Transparansi ini menjadi bagian dari upaya membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat.

Dengan prinsip akuntabilitas dan partisipasi, Pemerintah Tiyuh Tri Tunggal Jaya bertekad menjadikan tahun 2025 sebagai momentum percepatan pembangunan infrastruktur desa. Program ini diharapkan menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola dana pembangunan secara efektif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. (Wawan).