News
Shadow

Gerhana Bulan Total 7 September 2025: Tata Cara Shalat Sunnah Gerhana

Fenomena Gerhana Bulan Total 7 September 2025

Lampung, Battikpost.site — Gerhana Bulan total 2025 akan terjadi pada Ahad, 7 September 2025, dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini diperkirakan berlangsung sejak pukul 23:27:01 WIB hingga 02:56:25 WIB.

Gerhana bulan sendiri merupakan peristiwa ketika cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan terhalang oleh bumi. Hal ini membuat bulan tampak gelap atau berwarna kemerahan. Umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan (khusuful qamar) sebagai bentuk syiar ibadah.

Anjuran Shalat Sunnah Gerhana

Pelaksanaan shalat sunnah gerhana bulan dianjurkan dilakukan secara berjamaah di masjid. Tata cara shalat gerhana dimulai dengan shalat sunnah dua rakaat, kemudian dilanjutkan dengan dua khutbah, mirip seperti khutbah Idul Fitri atau Idul Adha. Bedanya, dalam shalat gerhana setiap rakaat terdapat dua kali rukuk.

Khutbah yang disampaikan setelah shalat gerhana tidak disertai takbir sebagaimana khutbah Idul Fitri atau Idul Adha. Jamaah yang menghadiri shalat gerhana bulan adalah umat Islam secara umum, sebagaimana jamaah shalat Id.

Bacaan Niat Shalat Gerhana

Sebelum shalat dimulai, imam maupun makmum melafalkan niat shalat sunnah gerhana bulan. Berikut lafaz niatnya:

اُصَلِّي سُنَّةَ الْخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا للهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Swt.

Tata Cara Shalat Sunnah Gerhana Bulan

Berikut tata cara pelaksanaan shalat sunnah gerhana bulan sebagaimana dijelaskan dalam literatur Islam:

1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

2. Mengucap takbiratul ihram sambil menghadirkan niat.

3. Membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca Surat Al-Baqarah dengan suara lantang.

4. Rukuk sambil membaca tasbih, panjangnya setara membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.

5. I’tidal, namun bukan membaca doa i’tidal, melainkan membaca kembali Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca Surat Ali Imran atau setara dengannya.

6. Rukuk kembali sambil membaca tasbih, panjangnya setara 80 ayat Surat Al-Baqarah.

7. I’tidal, kali ini dilanjutkan membaca doa i’tidal.

8. Sujud dengan bacaan tasbih sepanjang rukuk pertama.

9. Duduk di antara dua sujud.

10. Sujud kedua dengan bacaan tasbih sepanjang rukuk kedua.

11. Duduk istirahat sejenak sebelum bangkit ke rakaat kedua.

12. Rakaat kedua dilakukan dengan gerakan yang sama. Hanya saja, pada berdiri pertama dianjurkan membaca Surat An-Nisa, dan pada berdiri kedua membaca Surat Al-Maidah.

13. Salam untuk mengakhiri shalat.

14. Imam atau khatib menyampaikan dua khutbah dengan tausiah berisi pesan untuk memperbanyak istighfar, meningkatkan ketakwaan, bertobat, bersedekah, bahkan membela kaum lemah atau marjinal.

Keringanan Bacaan Surat

Meski dianjurkan membaca surat-surat panjang, ulama memberi keringanan jika jamaah tidak mampu. Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menjelaskan dalam I’anatut Thalibin (Darul Fikr, 2005, Juz I, halaman 303):

 “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan bacaan panjang adalah agar shalat berlangsung hingga gerhana selesai.”

Pesan Spiritual dalam Shalat Gerhana

Selain sebagai ibadah sunnah, shalat gerhana juga menjadi sarana introspeksi diri bagi umat Islam. Dalam khutbahnya, para imam biasanya mengingatkan jamaah agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak amal kebajikan, serta menghindari perbuatan tercela.

Gerhana bulan, yang merupakan fenomena alam, dipandang bukan sekadar peristiwa astronomis. Ia juga menjadi tanda kebesaran Allah Swt. Dengan demikian, shalat gerhana adalah bentuk pengingat bagi manusia agar selalu bersyukur, bertaubat, dan memperkuat ketakwaan.

Ringkasan Tata Cara Shalat Sunnah Gerhana Bulan

Untuk memudahkan jamaah, berikut ringkasan tata cara shalat sunnah gerhana:

  • Niat dan takbiratul ihram.
  • Membaca Al-Fatihah, surat panjang, lalu rukuk panjang.
  • Berdiri kembali, membaca Al-Fatihah, surat panjang, lalu rukuk panjang.
  • I’tidal, sujud, duduk, sujud kedua.
  • Rakaat kedua dilakukan dengan pola serupa.
  • Salam penutup.

Khutbah dua kali dengan isi nasihat dan pesan ketakwaan.

Dengan memahami tata cara tersebut, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat melaksanakan shalat gerhana secara khusyuk saat fenomena gerhana bulan total pada Ahad malam, 7 September 2025.