News
Shadow

Lampung Fokus pada Hilirisasi dan Energi Bersih di LEIF 2025

Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan penyelenggaraan Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 4 November 2025. Forum ini menyoroti investasi berbasis hilirisasi dan energi bersih sebagai strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.


Gubernur Tekankan Nilai Strategis LEIF 2025

BANDAR LAMPUNG, Battikpost.site  – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memimpin rapat persiapan penyelenggaraan Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025 di Ruang Kerja Gubernur, Senin (6/10/2025).

Rapat tersebut menjadi tindak lanjut koordinasi yang dilakukan Forum Investasi Lampung (FOILA) untuk mempercepat arus investasi di Provinsi Lampung. Rahmat menekankan pentingnya nilai strategis forum ini agar mampu menarik minat investor nasional dan internasional.

Gubernur menegaskan bahwa pelaksanaan LEIF 2025 harus menampilkan keunggulan daerah secara nyata dan memiliki value event yang kuat. Ia meminta agar kegiatan tersebut fokus pada investasi berbasis komoditas unggulan, terutama sektor hilirisasi pangan yang menjadi andalan Lampung.

Seluruh hilirisasi pangan ada di Provinsi Lampung. Kita berfokus berbasis komoditas agar dapat menangkap isu nasional dan bisa berkolaborasi dengan berbagai instrumen,” ujar Rahmat Mirzani Djausal.

Bank Indonesia Dukung Pelaksanaan di Jakarta

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Bimo, memastikan bahwa LEIF 2025 akan digelar pada 4 November 2025 di Hotel Bidara, Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa forum ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat promosi potensi investasi daerah di tingkat nasional. Dalam acara tersebut, panitia akan menampilkan talkshow dengan narasumber dari berbagai lembaga, presentasi proyek investasi strategis, dan sesi one on one meeting antara calon investor dengan pemilik proyek.

Sorotan Sektor Pariwisata dan Energi Terbarukan

Acara ini akan menghadirkan sejumlah narasumber penting. Gubernur Lampung akan memaparkan peluang investasi di sektor pariwisata dan energi terbarukan. Kepala Perwakilan BI Lampung akan menjelaskan kondisi perekonomian daerah. Selain itu, perwakilan dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi akan membahas arah kebijakan nasional di bidang investasi.

Forum tersebut juga akan menghadirkan Project Owner PLTS Terapung Waduk Cirata, Jawa Barat, yang akan berbagi pengalaman tentang pengembangan investasi energi bersih di Indonesia. Kehadiran berbagai narasumber diharapkan memperkaya diskusi dan memperluas kolaborasi antar pelaku ekonomi.

Empat Proyek Strategis Jadi Andalan

Pemerintah Provinsi Lampung akan mempromosikan sejumlah proyek strategis dalam forum tersebut. Proyek-proyek itu mencerminkan potensi besar Lampung di bidang pariwisata, agribisnis, dan energi terbarukan.

  1. Lampung Harbour City – Bakauheni. Proyek wisata terpadu seluas 160 hektar dengan nilai investasi Rp4,7 triliun. Pengembangan saat ini difokuskan pada lahan 57 hektar yang mencakup hotel, vila, marina port, dan taman rekreasi.
  2. Kawasan Kota Baru Provinsi Lampung. Lahan milik Pemprov seluas 1.308 hektar dengan estimasi investasi Rp2,9 triliun. Peluang investasi mencakup pengembangan kawasan komersial, perumahan, serta wisata terpadu.
  3. Bandar Lampung Agripark. Proyek pariwisata seluas 4,4 hektar dengan nilai investasi Rp20,6 miliar. Lokasi ini menawarkan peluang pengembangan hotel, restoran, coffee shop, dan camping ground untuk mendukung sektor wisata lokal.
  4. PLTS Terapung Bendungan Way Sekampung. Proyek energi terbarukan dengan kapasitas 27,4 megawatt yang memanfaatkan area genangan air seluas 137 hektar.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen menjadikan LEIF 2025 sebagai katalisator percepatan investasi daerah. Melalui forum ini, pemerintah daerah ingin memperkuat posisi Lampung sebagai pusat investasi berdaya saing di Pulau Sumatra.

Rapat koordinasi yang digelar Gubernur bersama para pemangku kepentingan menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha menjadi kunci utama keberhasilan forum tersebut.

Selain itu, Lampung juga terus mendorong pengembangan sektor berkelanjutan. Fokus pada hilirisasi dan energi bersih diharapkan mampu memperluas lapangan kerja serta meningkatkan nilai tambah produk daerah.

Kolaborasi untuk Masa Depan Lampung

LEIF 2025 menjadi momentum penting bagi Lampung untuk menunjukkan potensi ekonominya di tingkat nasional. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa seluruh kegiatan forum berdampak nyata terhadap peningkatan investasi dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui kolaborasi lintas sektor, Lampung berupaya memperkuat struktur ekonominya agar lebih tangguh menghadapi tantangan global. Dengan mengusung tema hilirisasi dan energi bersih, provinsi ini menegaskan arah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Rapat koordinasi tersebut menutup pembahasan dengan penegasan komitmen bersama. Pemerintah Provinsi Lampung akan memastikan LEIF 2025 berlangsung sukses dan memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah. (Red).