
Jakarta, BattikPost.Site – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan sikap Indonesia dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Ia menyatakan pengakuan Indonesia terhadap Israel hanya akan terjadi setelah Palestina meraih kemerdekaan penuh.
Prabowo menekankan bahwa pernyataan tersebut sesuai amanat konstitusi dan politik luar negeri Indonesia yang konsisten membela perjuangan rakyat Palestina sejak awal kemerdekaan. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen tidak mengakui Israel sebelum Palestina berdiri sebagai negara berdaulat.
Dukungan Konstitusional untuk Palestina
Prabowo menyebut bahwa sikap Indonesia bersumber dari Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi menegaskan penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi. Oleh karena itu, Indonesia berkewajiban mendukung rakyat Palestina hingga mereka menikmati kebebasan politik sepenuhnya.
Menurut Prabowo, Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan hak Palestina. Ia menilai perjuangan tersebut bagian dari kewajiban moral sekaligus amanat sejarah bangsa Indonesia. Dengan demikian, dukungan kepada Palestina akan terus berlangsung sepanjang bangsa itu belum merdeka.
Diplomasi Internasional yang Aktif
Prabowo menambahkan bahwa Indonesia berupaya menyalurkan dukungan melalui jalur diplomasi internasional. Indonesia terus menggandeng negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan memperjuangkan resolusi-resolusi PBB yang menegaskan hak rakyat Palestina.
Selain itu, Indonesia mengajak komunitas internasional lebih aktif mendorong Israel mengakhiri pendudukan. Dengan demikian, rakyat Palestina bisa memperoleh ruang hidup aman dan merdeka. Selanjutnya, Indonesia meyakini diplomasi menjadi cara paling tepat untuk menyelesaikan konflik panjang di Timur Tengah.
Seruan Perdamaian
Dalam pidatonya, Prabowo menyerukan penghentian segera aksi kekerasan di wilayah Palestina.
“Perdamaian hanya akan tercapai apabila hak-hak dasar rakyat Palestina dihormati,” ujarnya.
Ia menegaskan diplomasi damai lebih efektif daripada kekerasan bersenjata. Karena itu, Indonesia mendesak semua pihak mengutamakan dialog. Menurutnya, penyelesaian damai akan menciptakan stabilitas kawasan sekaligus membuka peluang pembangunan berkelanjutan di Timur Tengah.
Respons Dunia Internasional
Sikap Indonesia di Sidang Umum PBB memperoleh apresiasi dari sejumlah negara anggota. Mereka menilai konsistensi Indonesia memberi dorongan moral besar bagi perjuangan Palestina. Selain itu, posisi tegas Indonesia juga meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel agar segera menghentikan pendudukan.
Delegasi Palestina menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus. Mereka menilai Indonesia selalu berdiri di barisan terdepan membela kemerdekaan Palestina. Dukungan itu, menurut delegasi, menjadi bukti solidaritas nyata dunia internasional terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Prabowo menegaskan kembali bahwa Indonesia akan terus berada di garis depan membela hak-hak rakyat Palestina. “Pengakuan terhadap Israel hanya mungkin dilakukan setelah Palestina meraih kemerdekaan penuh dan diakui dunia internasional,” tegasnya.
Dengan demikian, sikap tersebut menunjukkan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indonesia berpihak pada keadilan, menolak penjajahan, serta berkomitmen mendukung perdamaian dunia secara menyeluruh.
Konteks Perjuangan Palestina
Sejak lama, isu Palestina menempati posisi penting dalam diplomasi Indonesia. Pemerintah selalu menegaskan bahwa solusi dua negara menjadi pilihan paling realistis. Dengan demikian, Palestina dapat berdiri sejajar sebagai negara merdeka dan Israel menghormati kedaulatannya.
Selain itu, dukungan Indonesia terhadap Palestina mencerminkan sejarah panjang solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika. Indonesia, melalui Konferensi Asia-Afrika 1955, pernah menegaskan penolakan terhadap penjajahan di seluruh dunia. Oleh karena itu, sikap di PBB kali ini sejalan dengan jejak sejarah tersebut.
Di sisi lain, perjuangan rakyat Palestina selalu mendapat simpati masyarakat Indonesia. Berbagai organisasi masyarakat, lembaga kemanusiaan, dan tokoh agama secara konsisten menyuarakan dukungan. Akibatnya, isu Palestina tidak hanya menjadi agenda diplomasi pemerintah, tetapi juga aspirasi rakyat Indonesia.
Baca Juga Terbaru
Arah Diplomasi Indonesia ke Depan
Selanjutnya, Indonesia berencana terus memperkuat diplomasi multilateral. Negara ini akan menjalin kerja sama lebih erat dengan negara-negara sahabat di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Dengan demikian, tekanan internasional terhadap Israel semakin besar.
Indonesia juga akan memperkuat perannya di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Selain itu, pemerintah akan mendukung berbagai inisiatif perdamaian yang mengedepankan keadilan bagi Palestina. Pada akhirnya, Indonesia ingin memastikan bahwa perjuangan rakyat Palestina tidak terhenti meskipun menghadapi tekanan militer Israel.
Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB menegaskan kembali konsistensi politik luar negeri Indonesia. Pemerintah memilih berdiri tegak di sisi Palestina dan menolak mengakui Israel sebelum kemerdekaan Palestina tercapai.
Baca Juga Berita Populer
Oleh karena itu, sikap ini mencerminkan komitmen Indonesia pada amanat konstitusi, nilai kemerdekaan, serta cita-cita perdamaian dunia. Dengan demikian, Indonesia menunjukkan posisi moral yang jelas dan konsisten dalam percaturan diplomasi global. (Karim).
