
Battikpost, Lampung Selatan, — Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jati Agung terus berinovasi dengan memulai digitalisasi program kerja. Langkah ini bertujuan memperkuat komunikasi, meningkatkan koordinasi, dan mempermudah layanan bagi warga Nahdliyyin.
MWCNU Jati Agung resmi menginisiasi digitalisasi untuk mengintegrasikan kepengurusan dengan ranting dan banom-banom di bawahnya. Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi yang digelar pada 15 Maret 2025 di Kantor MWCNU setempat.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Jati Agung, Kyai Ahmad Ansori, S.Pd.I., menegaskan pentingnya digitalisasi agar organisasi tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“MWCNU harus beradaptasi dengan teknologi. Digitalisasi akan meningkatkan efektivitas program kerja serta memperkuat silaturahmi dan koordinasi,” ujar Kyai Ahmad Ansori.
Sekretaris MWCNU Jati Agung, Ustadz Nurrohim, S.Pd.I., menambahkan bahwa digitalisasi mencakup penggunaan aplikasi khusus. Platform ini akan mempercepat komunikasi antarlembaga serta mempermudah pengelolaan program kerja.

“April mendatang, kami akan mengadakan musyawarah bersama untuk mengenalkan aplikasi ini. Sosialisasi ini penting agar semua lembaga dan banom bisa berpartisipasi aktif,” jelas Ustadz Nurrohim.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarbanom untuk memastikan program berjalan optimal. Dengan koordinasi yang baik, loyalitas pengurus meningkat dan realisasi program menjadi lebih lancar.
Rais Syuriyah MWCNU Jati Agung, Kyai Masduki, S.Pd.I., turut mendukung penuh rencana digitalisasi ini. Ia mengajak generasi muda NU, seperti Ansor, Banser, dan IPPNU, untuk berperan aktif dalam transformasi digital MWCNU.
“Pemuda NU harus siap menghadapi era digital. Jika ada pelatihan digital, manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berkembang,” pesannya.
Baca Juga Terbaru
MWCNU Jati Agung optimistis digitalisasi akan membawa manfaat besar. Selain memperkuat komunikasi internal, langkah ini juga meningkatkan keterlibatan seluruh elemen dalam mendukung program kerja organisasi. (Red/Arif).
