
ENTIKONG BattikPost Site– Cuaca yang berubah-ubah antara hujan deras dan panas terik selama musim pancaroba meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Warga di wilayah perbatasan seperti Entikong diminta waspada terhadap potensi lonjakan kasus.
Sanitarian Puskesmas Entikong, Meta Cahyani, mengingatkan bahwa nyamuk Aedes aegypti berkembang lebih cepat saat kelembapan tinggi dan banyak genangan air muncul akibat cuaca ekstrem.
“Air hujan yang tertampung di wadah terbuka dan suhu hangat mempercepat siklus hidup nyamuk,” kata Meta dalam program Obrolan Sehat RRI Entikong, Jumat (8/8/2025).
Indonesia Masih Jadi Negara dengan Kasus DBD Tinggi
Meta menambahkan bahwa Indonesia masih termasuk negara dengan tingkat kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Iklim tropis memungkinkan nyamuk bertahan sepanjang tahun dan berkembang biak dengan cepat, terutama saat pancaroba.
“Musim hujan yang datang tiba-tiba dan suhu panas yang ekstrem menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk,” ujarnya.
Baca Juga Terbaru
Terapkan 3M Plus untuk Cegah DBD
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diminta menjalankan gerakan 3M Plus:
Menguras tempat penampungan air secara rutin
Menutup rapat wadah air
Baca Juga Berita Populer
Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk
Plus-nya, bisa berupa penggunaan larvasida, memasang kelambu, atau memelihara ikan pemakan jentik.
“Jangan lengah. Cuaca mungkin tak menentu, tapi justru di saat seperti ini risiko DBD semakin tinggi,” tegas Meta.(Karim Saputra)
