
Battikpost.site, WASHINGTON — Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat gebrakan dengan mengumumkan rencana pencabutan visa secara agresif bagi mahasiswa asal Tiongkok, serta menghentikan sertifikasi internasional untuk Universitas Harvard.
Presiden AS Donald Trump melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mencabut visa bagi mahasiswa asal Tiongkok secara agresif, terutama mereka yang memiliki afiliasi dengan Partai Komunis Tiongkok atau tengah menempuh studi di bidang strategis.
Baca Juga Terbaru
“Kami akan memperketat pengawasan terhadap seluruh aplikasi visa dari Republik Rakyat Tiongkok dan Hong Kong,” ujar Rubio, seperti dikutip dari AFP.
Mahasiswa Tiongkok selama ini menjadi kontributor utama di berbagai universitas AS, terutama dalam hal pembiayaan pendidikan. Pada tahun akademik 2023-2024, China mengirimkan 277.398 mahasiswa ke AS. Namun, untuk pertama kalinya, jumlah tersebut dilampaui oleh mahasiswa asal India.
Langkah tegas ini bukan yang pertama kalinya dilakukan Trump. Pada masa jabatan sebelumnya, ia juga menargetkan mahasiswa dari Tiongkok yang belajar di bidang sensitif, terutama yang memiliki keterkaitan dengan militer.
Kebijakan kontroversial berlanjut dengan pencabutan hak Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa internasional. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, telah memerintahkan pencabutan sertifikasi Student and Exchange Visitor Program (SEVP) untuk Harvard mulai tahun ajaran 2025-2026.
Tak hanya itu, pemerintah juga membekukan dana hibah federal senilai US$3 miliar atau sekitar Rp48 triliun yang sebelumnya dialokasikan untuk Harvard. Tindakan ini memicu gugatan dari universitas bergengsi tersebut. (**).
