
Darsono sudah siap mudik. Motor kesayangannya sudah diservis, oleh-oleh buat keluarga lengkap, dan hatinya penuh semangat. Tapi begitu sampai di jalan raya, harapannya langsung kandas—macet total!
Di kanan ada mobil klakson-klakson nggak sabar, di kiri ada pemudik naik motor yang bawaannya lebih banyak dari barang dagangan di pasar, dan di depan… ada satu mobil sedan yang nyelip-nyelip nggak kenal ampun, seolah-olah lagi latihan balap F1.
Darsono menggeleng-geleng, “Ini orang mudik atau latihan nge-drift?”
Baca Juga Terbaru
Sampai di lampu merah, mobil sedan tadi berhenti tepat di sebelahnya. Kaca jendela turun, menampakkan seorang pria muda dengan kacamata hitam, jaket kulit, dan gaya sok keren. Namanya Bhonang. Dengan nada sok santai, dia berkata, “Bang, jangan lelet dong! Kita ini harus cepat sampai kampung!”
Darsono tersenyum santai, menepuk helmnya, lalu menjawab, “Santai, Bro. Ingat, nenek moyang kita itu pelaut, bukan pembalap.”
Bhonang terdiam sejenak, berpikir keras. Lalu, dengan wajah serius, dia menjawab, “Tapi, Bang… Kalau nenek moyang kita pelaut, kenapa jalanan macet, bukan banjir?”
Darsono terdiam. Kali ini dia yang kena mental. (Bersambung).
Baca Juga Berita Populer
#cerita ini hanya fiktif belaka!
