News
Shadow

Dari Video Abdul Romi Terbongkar Dugaan Wisata Berkedok Kunjungan Industri!

Battikpost.site, Lampung Selatan — Kegiatan Kunjungan Industri (KI) SMKN 1 Tanjung Sari yang berlangsung pada tanggal 7–12 Mei 2025 menuai sorotan tajam.

Dengan iuran sebesar Rp2,6 juta per siswa dan total peserta diperkirakan 315 siswa, dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp819 juta. Angka yang fantastis ini kini dipertanyakan transparansinya oleh publik.

Kegiatan yang disebut-sebut sebagai KI itu ramai diperbincangkan, hasil penelusuran media ini dari video yang diunggah akun Facebook Abdul Romi, terlihat bahwa sebagian besar kegiatan justru diisi dengan kunjungan wisata, bukan pembelajaran industri sebagaimana mestinya.

Pada awal video, para guru pendamping menyatakan bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan Kegiatan Industri (KI), melainkan jalan-jalan.”


BACA JUGA : smkn-1-tanjung-sari-dituding-bebani-orang-tua-rp819-juta


Rombongan diketahui berangkat dari Tanjung Sari ke Jakarta pada 7 Mei 2025. Tiba di Masjid Istiqlal menjelang subuh, para siswa tampak terlantar dan kelaparan di halaman masjid, sementara dewan guru menikmati sarapan dari pihak travel.

Laper Pak laper,” terdengar suara siswa dalam video tersebut. Ironisnya, tak terlihat ada inisiatif dari pendamping untuk mendahulukan para siswa.

Alih alih mendahulukan siswa siswi dewan guru justru tampak lahap menyantap sarapan pagi dari pihak Travel.

Dijakarta, Rombongan KI sempat mengunjungi BSSN,

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke Yogyakarta, rombongan SMKN 1 Tanjung Sari tiba pukul 4 subuh di Hotel Cordela.

Pagi harinya, siswa diarahkan mengikuti kegiatan di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT).

Namun dalam video, para siswa terlihat letih dan tidak antusias. Energi mereka tampaknya sudah habis di perjalanan.



Usai dari lokasi KI, rombongan justru lebih banyak mengunjungi lokasi wisata: Candi Prambanan, pusat oleh-oleh Jokem, Pasar Pringharjo, pusat batik, Malioboro, Parang Tritis, Lava Tour Merapi, dan terakhir ke Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

Terpantau dari Video tersebut, lebih banyak jalan jalan dari pada Kunjungan Industri?

Dalam video, terdengar kembali ucapan dari guru pendamping:

Kita jalan-jalan lagi…”

Sementara Romi merekam interaksinya dengan siswa:

Duitnya masih banyak??”

Habis Pak.”

Silakan minta lagi sama bapaknya… Silakan Minta Bapaknya,” teriak Romi Lantang !!!

Tak kalah mencolok, dalam video itu juga menampilkan momen ketika para guru memborong oleh-oleh khas Jogja.


BACA JUGA :

Saat di Lava Tour Romi bahkan sempat berkata:

Rugi kalau nggak ikut…”

Pernyataan ini menjadi titik sorotan, karena lebih terdengar sebagai ajakan wisata daripada motivasi pendidikan.

Muncul dugaan bahwa para guru mendapat bonus dari pihak travel sebesar Rp1 juta per orang.

Jika benar kegiatan ini hanya wisata berkedok Kunjungan Industri, maka dana Rp819 juta yang dikumpulkan dari orang tua siswa patut dipertanyakan: ke mana saja dialokasikan?

Rp 819 juta terkumpul. Anak-anak lapar, guru belanja. Dibilangnya Kunjungan Industri, nyatanya? tamasya pakai seragam sekolah.

Rugi kalau nggak ikut? Atau… rugi malah ikut, tapi pulang bawa letih, lapar, dan rasa kecewa?

jangan-jangan yang disebut industri adalah industri jalan-jalan yang dibungkus dengan kata “edukasi“. (Orba Battik).