News
Shadow

Mikroba PA63 Diperkenalkan di Desa Sukanegara untuk Perbaiki Tanah dan Tingkatkan Hasil Panen

Program Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Sukanegara

Lampung Selatan, Battikpost.site — Pemerintah Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, mengambil langkah nyata dalam memperbaiki kualitas pertanian melalui perkenalan mikroba PA63. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mendorong pertanian ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah desa, kelompok tani, dan TNI, khususnya Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), yang turut aktif dalam sosialisasi teknologi mikroba kepada masyarakat.

 “Harapan saya, agar petani yang ada di Desa Sukanegara beralih—yang tadinya menggunakan pupuk terus menerus—beralih menggunakan mikroba ini. Supaya mereka tidak bergantung lagi pada pupuk,” jelas H. Heri Tomtomo,S, SOS.


Foto Dok Battikpost : Kepala Desa Sukanegara H. Heri Tomtomo, S, SOS dan Salah Satu Anggota Koramil 421/9/TJB Kodim 0421/LS.

Solusi Baru untuk Kesehatan Tanah

Menurut Heri Tomtomo, penggunaan mikroba PA63 sangat penting untuk memperbaiki struktur tanah. Tanah di wilayah tersebut selama ini dianggap kurang subur akibat minimnya kandungan humus. Teknologi mikroba ini dinilai sebagai alternatif yang mampu mempercepat proses pemulihan tanah, sehingga lebih siap untuk menunjang pertumbuhan tanaman pangan.

 “Mikroba PA63 ini baru—baru di Lampung. Mungkin kalau desa se-Lampung Selatan, ya baru kita, Di Desa Sukanegara,” lanjut Heri.

Dengan memperkenalkan teknologi ini, pemerintah desa juga menunjukkan keseriusan dalam menciptakan pertanian berkelanjutan dan mandiri.

Uji Coba Langsung oleh Petani

Ketua Kelompok Tani Tunas Mandiri, Ari, menyambut positif inisiatif ini. Bahkan, sebelum kegiatan sosialisasi digelar, ia telah mencoba mikroba tersebut di lahan pertaniannya dan merasakan hasil yang signifikan.


Foto Dok Battikpost : Ketua Kelompok Tani Tunas Mandiri Ari, Lampung Selatan Jum’at 08-08-25.

 “Tanah kita makin bagus, kualitas tanah meningkat, pertumbuhan tanaman juga bagus, dan hasil panennya ikut meningkat,” ungkap Ari.

Namun, menurutnya, ada tantangan tersendiri dalam menyebarluaskan pemakaian mikroba PA63 di kalangan petani.

Perubahan Pola Pikir Jadi Tantangan

 “Tantangannya adalah SDM petaninya. Cara berpikir mereka masih ortodoks—masih seperti petani lama. Itu yang agak sulit berubah,” ujarnya.

Transformasi ini memang memerlukan proses yang tidak sebentar. Sosialisasi, pelatihan, dan bukti langsung dari hasil panen menjadi kunci untuk mengubah cara pandang petani terhadap teknologi pertanian organik.

Kandungan dan Manfaat Mikroba PA63

PA63 merupakan campuran mikroorganisme yang diracik dari bahan organik seperti daun kelor, gula aren, dan kacang hijau. Formulasi ini menjadikannya produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan mudah diaplikasikan.


Foto Dok Battikpost : Sersan Mayor Rohman Saat Menjelaskan Kepada Masyarakat Mengenai Mikroba PA63, Lampung Selatan Jum’at 08-08-2025.

Berbagai metode aplikasi disediakan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan petani. Mikroba ini bisa disemprot langsung ke tanaman, digelontorkan melalui parit, atau disiram manual menggunakan ember.

Memulihkan Lahan Kritis

Sersan Mayor Rohman, perwakilan TNI yang terlibat dalam program ini, menjelaskan bahwa PA63 mampu mengurai residu kimia yang menumpuk di dalam tanah.

 “Lahan kita sudah tandus, sudah kering. Mikroba PA63 ini berfungsi untuk mengurai pencemaran atau residu di tanah, supaya pertumbuhan tanaman seperti padi atau jagung bisa sehat lagi,” jelasnya.

Kehadiran mikroba PA63 memberi harapan baru terhadap upaya pemulihan tanah secara alami, terutama di wilayah yang sudah lama bergantung pada pupuk kimia.

Kolaborasi Resmi dengan TNI

Inisiasi penggunaan mikroba ini tidak dilakukan secara sepihak. Pemerintah Desa Sukanegara secara resmi menyurati berbagai pihak, termasuk TNI dan jajaran pemerintahan daerah.


Foto Dok Battikpost : Surat Permohonan Bantuan Edukasi Mikroba Padi dan Jangung, Kepada Bapak Letjen TNI Mohammad Hasan Komandan KORDIKLAT TNI AD.

 “Surat juga kita layangkan ke Kasat, Astra Kasat, Danrem, Dandim, Koramil Tanjung Bintang, Camat, hingga Bupati. Supaya acara hari ini tidak dipelintir-pelintir oleh orang,” tegas Heri.

Dengan adanya dukungan dari TNI, terutama dari Danpuslatpur dan Danrem 043/Gatam, program ini semakin memiliki legitimasi kuat dan diharapkan dapat menjangkau desa-desa lain di masa mendatang.

Rencana Pengembangan dan Dukungan Anggaran

Pemerintah desa menyatakan kesiapannya untuk mendukung penggunaan mikroba PA63 secara berkelanjutan melalui alokasi dana dari program ketahanan pangan.


Foto Dok Battikpost : Antusiasme petani Desa Sukanegara saat mendengarkan materi sosialisasi Mikroba PA63 oleh TNI AD.

Langkah ini menunjukkan bahwa program ini bukan sekadar inisiatif sesaat, melainkan strategi jangka panjang dalam pembangunan sektor pertanian yang ramah lingkungan.

Jika terbukti memberikan dampak nyata terhadap produktivitas dan kesuburan tanah, maka mikroba PA63 berpotensi menjadi solusi alternatif nasional untuk pertanian berkelanjutan.

Inspirasi Bagi Desa Lain

Upaya Desa Sukanegara diharapkan bisa menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain di Lampung Selatan dan bahkan secara nasional. Dengan mengedepankan teknologi ramah lingkungan dan kolaborasi lintas sektor, pertanian di masa depan dapat lebih mandiri, sehat, dan produktif. (Orba).