
Kronologi Pembobolan Gerai Ritel
Lampung Selatan, Battikpost.site — Pembobolan gerai ritel di Tanjung Bintang, Lampung Selatan, membuat warga geger. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (26/8/2025) sekitar pukul 04.15 WIB. Kata kunci utama “Bobol Gerai Ritel Tanjung Bintang” muncul karena kasus ini menarik perhatian luas.
Menurut informasi, pelaku yang belum teridentifikasi masuk dengan cara membobol plafon minimarket. Setelah berhasil masuk, pelaku mengelas bodi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) hingga terbuka. Dari aksi itu, uang tunai sekitar Rp200 juta raib digasak.
Kejadian tersebut langsung menyebar di media sosial, terutama melalui Facebook. Salah satu akun bernama Rahma Apri Yani Putri membagikan kabar itu beberapa jam setelah aksi berlangsung.
“Minimarket Tanjung Bintang pusat di bobol maling, mudah-mudahan segera tertangkap malingnya,” tulisnya, dikutip dari Radar Lampung.
Unggahan itu cepat viral dengan mendapat 201 tanda suka, dibagikan 17 kali, serta 29 komentar dari warganet.
Respons dan Komentar Warganet
Banyak warganet memberikan dukungan kepada aparat agar segera menangkap pelaku. Akun Miff Sia-sia Borr menuliskan,
“Nekat bener yah, semoga pelaku cepat kena.”
Komentar ini menggambarkan keresahan warga sekaligus harapan agar pelaku segera diproses hukum.
Pertanyaan soal CCTV
Sebagian warganet mempertanyakan keberadaan kamera pengawas. Akun Roha Yati menulis,
Baca Juga Terbaru
“Memang tidak ada CCTV apa.”
Menurutnya, CCTV bisa menjadi kunci penting dalam mengungkap pelaku dan membantu penyidik kepolisian mempercepat investigasi.
Dugaan Keterlibatan Orang Dalam
Akun Roy Sugiyanto menanggapi soal CCTV dan menduga pelaku mendapat bantuan dari orang dalam.
“Dimatikan semua (CCTV), karena ada orang dekat itulah yang ikut campur.”
Komentar ini memperlihatkan bahwa warga menaruh perhatian pada kemungkinan adanya pihak internal yang terlibat.
Polisi Selidiki Kasus
Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono, membenarkan adanya kasus pembobolan tersebut.
“Masih di lapangan mas. Masih olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi-saksi,” ujarnya dikutip dari Radar Lampung.
Ia menambahkan, “Masih dalam penyelidikan lebih lanjut.”
Polisi terus memeriksa bukti di lokasi serta mengumpulkan keterangan saksi. Langkah ini dilakukan untuk mempersempit jejak pelaku dan memastikan semua bukti bisa mendukung penyelidikan.
Sorotan terhadap Keamanan Minimarket
Kasus pembobolan ini memunculkan sorotan terhadap sistem keamanan minimarket. Warga berharap pengelola ritel memperkuat pengawasan, baik dengan penambahan CCTV maupun penjagaan malam hari.
Selain itu, masyarakat mendesak kepolisian meningkatkan patroli di kawasan Pasar Tanjung Bintang. Mereka percaya bahwa langkah preventif dapat menekan potensi kejahatan serupa.
Peran Media Sosial dalam Kasus
Unggahan di media sosial berperan penting dalam menyebarkan informasi. Foto dan keterangan singkat yang dibagikan warga membantu publik mengetahui kronologi awal peristiwa.
Jejak digital ini juga bermanfaat bagi polisi dalam menganalisis waktu kejadian serta respons masyarakat. Hingga kini, aparat masih mendalami keterangan sejumlah saksi dan menelusuri kemungkinan pelaku menggunakan kendaraan tertentu untuk melarikan diri.
Kasus Serupa di Lampung
Pembobolan gerai ritel bukan kali pertama terjadi di Lampung. Beberapa wilayah di provinsi ini pernah mengalami kasus dengan modus serupa, di mana pelaku menyasar mesin ATM dalam minimarket.
Polisi mengingatkan pengelola ritel untuk bekerja sama dengan aparat keamanan. Selain itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan.
Harapan Warga Tanjung Bintang
Warga Tanjung Bintang berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku. Mereka menilai peristiwa ini merugikan banyak pihak, termasuk pemilik ritel dan nasabah pengguna ATM.
Selain itu, warga juga mendesak peningkatan keamanan di kawasan pasar. Mereka ingin polisi mempercepat penyelidikan sehingga pelaku bisa dihukum sesuai hukum yang berlaku. (**).
