Battikpost, Bandar Lampung – Suasana Kota Bandar Lampung mendadak memanas setelah kedatangan empat bus yang membawa sekitar 200 orang dari Ambon ke Universitas Malahayati pada 2 Maret 2025. Kehadiran mereka memicu reaksi keras dari warga setempat yang khawatir akan potensi kerusuhan dan intervensi dalam dunia pendidikan.
Pemilik Universitas Malahayati, Rusli Bintang, akhirnya angkat bicara dan mengakui bahwa pihaknya memang mendatangkan orang timur ke kampus tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk menciptakan konflik, melainkan untuk mengeluarkan sekelompok orang timur lainnya yang telah lama berada di dalam kampus.
Dalam video permintaan maafnya kepada masyarakat Lampung, Rusli Bintang menjelaskan bahwa selama masih ada kelompok tertentu di dalam kampus, ia merasa tidak memiliki cara lain untuk menyelesaikan masalah ini selain dengan mendatangkan orang dari daerah yang sama.
BACA JUGA :Elemen Masyarakat Lampung Protes Kedatangan Ratusan Preman di Kampus Universitas Malahayati
“Kalau saya ajak orang Lampung, nanti terjadi adu domba. Saya gak mau,” ujarnya dengan nada tegas.
Ia pun mengungkapkan bahwa situasi di dalam Universitas Malahayati telah menyimpang dari visi awalnya sebagai lembaga pendidikan yang independen. Bahkan, menurutnya, intervensi salah satu putranya semakin memperumit keadaan.
Dengan suara lirih, Rusli Bintang meminta maaf kepada masyarakat Lampung dan menegaskan bahwa perjuangannya selama ini bukan untuk kepentingan pribadi atau keluarganya, melainkan untuk memastikan Universitas Malahayati tetap menjadi lembaga pendidikan bagi anak yatim.
“Saya minta bantuan kepada masyarakat Lampung agar kampus ini kembali menjadi milik anak yatim seutuhnya,” katanya dengan penuh harap.
Meski demikian, kedatangan ratusan orang dari luar daerah ini tetap menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat. Situasi di Universitas Malahayati saat ini masih menjadi sorotan, dan publik menantikan bagaimana penyelesaian dari polemik ini ke depannya.(Red)
LIHAT JUGA : Video Rusli Bintang Klarifikasi dan Sampaikan Permintaan Maaf Terkait Situasi di Universitas Malahayati
Pemutar Video00:0000:00